Dolar Australia menguat ke sekitar $0,660 pada Kamis (09/10), melanjutkan kenaikan sesi sebelumnya. Pendorong utamanya adalah ekspektasi inflasi konsumen yang naik ke 4,8% di Oktober dari 4,7% pada September-tertinggi sejak Juni-di tengah kekhawatiran inflasi Q3 bisa melampaui perkiraan. Kenaikan harga didorong pencabutan subsidi, biaya tenaga kerja yang meningkat, serta tekanan perdagangan dan komoditas global, sehingga menambah sinyal tekanan harga yang belum mereda.
Sinyal ini memperkuat kehati-hatian RBA, yang diperkirakan menahan suku bunga acuan setelah mempertahankannya di 3,6% pada September, dengan alasan inflasi yang persisten dan Pasar tenaga kerja yang ketat. Di sisi lain, Penguatan Dolar AS terbatas karena investor masih menimbang dampak penutupan Pemerintah yang berlangsung, memicu permintaan aset aman. Pasar kini menunggu komentar Ketua The Fed Jerome Powell hari ini, menyusul rilis FOMC yang menunjukkan pandangan beragam soal arah suku bunga ke depan. (az)
Sumber: Newsmaker.id
