Harga Perak stabil di sekitar rekor pada Kamis, bertahan mendekati $49 per ons setelah menyentuh titik tertinggi baru sehari sebelumnya. Dorongannya datang dari ketidakpastian politik–ekonomi global dan harapan pemangkasan suku bunga The Fed, yang menjaga minat pada aset lindung nilai.
Di AS, penutupan pemerintahan memperkeruh prospek ekonomi karena menunda data penting bagi pembuat kebijakan. Risalah FOMC terbaru menyoroti meningkatnya risiko di Pasar tenaga kerja yang bisa membenarkan pemangkasan suku bunga, meski kekhawatiran inflasi masih membayangi. Pasar kini menunggu pidato Ketua The Fed Jerome Powell untuk panduan berikutnya.
Di luar AS, gejolak politik di Prancis dan perubahan kepemimpinan di Jepang menambah ketidakpastian global. Faktor-faktor ini sejauh ini cenderung mempertahankan daya tarik Perak sebagai lindung nilai, sekalipun arah kebijakan suku bunga tetap menjadi penentu utama.
Secara fundamental, Pasar fisik Perak masih ketat. Permintaan industri dari sektor surya dan elektronik tetap kuat, sementara proyeksi defisit pasokan global berlanjut hingga 2025. Kombinasi pasokan yang seret dan tema elektrifikasi membantu mempertahankan harga di rentang tinggi, meski potensi volatilitas jangka pendek tetap ada.(ads)
Sumber: Newsmaker.id
