Dolar AS melemah tipis pada Kamis(9/10) setelah reli sepanjang pekan, ditopang sebelumnya oleh pelemahan yen di tengah pergantian kepemimpinan di Jepang. Mata uang Jepang sempat menyentuh ¥153 per Dolar (terendah 8 bulan) sebelum sedikit pulih ke ¥152,55, seiring spekulasi bahwa Sanae Takaichi-ketua baru LDP-akan mendorong belanja besar dan kebijakan moneter longgar. Di Eropa, risiko politik Prancis membuat Pasar berhati-hati, sementara shutdown Pemerintah AS yang berlarut menambah ketidakpastian.
Di FX mayor, euro berbalik naik tipis ke sekitar $1,1644 setelah tiga hari turun, meski masih negatif secara mingguan. Pound stabil di $1,3416 dan Dolar Australia menguat ke $0,6608. Dolar Selandia Baru justru melemah mendekati $0,58 usai RBNZ memangkas suku bunga 50 bps dan membuka peluang pelonggaran lanjutan. Indeks Dolar berada di kisaran 98,7, relatif mendatar.
Dari AS, risalah The Fed menegaskan risiko Pasar kerja meningkat sehingga pemangkasan suku bunga dinilai layak, namun kehati-hatian tetap tinggi karena inflasi. Pasar masih menilai ruang dua kali pemangkasan lagi tahun ini, dengan akumulasi sekitar 44 bps pada Desember. Meski begitu, penundaan data akibat shutdown bisa menyulitkan penilaian The Fed pada pertemuan Oktober. (az)
Sumber: Newsmaker.id
