Nilai tukar Yen Jepang (JPY) melemah tajam di awal pekan setelah hasil pemilihan kepemimpinan Partai Liberal Demokrat (LDP) yang menempatkan Sanae Takaichi sebagai kandidat kuat Perdana Menteri perempuan pertama Jepang. Takaichi dikenal memiliki pandangan fiskal dovish dan diperkirakan akan menentang langkah kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of Japan (BoJ). Sentimen ini memicu aksi jual besar-besaran terhadap Yen sebagai mata uang safe-haven pada sesi perdagangan Asia hari Senin.
Pelemahan Yen mendorong Penguatan Dolar AS (USD), sehingga pasangan mata uang USD/JPY bergerak mendekati level psikologis 150, yaitu angka tertinggi sejak Agustus lalu. Kenaikan ini mencerminkan kekhawatiran Pasar terhadap kebijakan moneter Jepang yang diperkirakan akan tetap longgar di bawah kepemimpinan baru.
Namun, kenaikan USD/JPY diperkirakan tidak akan berlanjut terlalu jauh. Pasar masih menimbang kemungkinan Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali lagi tahun ini. Selain itu, kekhawatiran terhadap dampak penutupan pemerintahan AS yang berkepanjangan turut membatasi potensi Penguatan Dolar.
Secara keseluruhan, pelemahan Yen memberikan angin segar bagi Dolar dalam jangka pendek, tapi ketidakpastian di AS dan kebijakan moneter Jepang yang dovish menciptakan batasan bagi pergerakan pasangan USD/JPY ke depan. (az)
Sumber: newsmaker.id