Perak (XAG/USD) masih melanjutkan kenaikannya memasuki sesi AS hari Senin (6/10) di atas level $48.5 troy ons, mengikuti reli Emas yang menembus rekor baru di atas $3.900/oz seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan kekhawatiran makro yang meningkat. Sentimen “flight to safety” tetap dominan karena penutupan Pemerintah AS berlanjut, sehingga imbal hasil yang berfluktuasi dan preferensi aset lindung nilai memberi dukungan pada logam putih ini. Namun, pergerakannya tetap volatil di tengah likuiditas yang tidak merata.
Di sisi penahan, Penguatan Dolar AS membatasi laju Perak. Euro tertekan setelah perdana menteri Prancis kembali mundur, memicu kekhawatiran fiskal dan memperlebar selisih imbal hasil, sementara yen melemah tajam menyusul kemenangan Sanae Takaichi dalam pimpinan LDP—keduanya mengangkat USD di Pasar valas. Di saat yang sama, sebagian pelaku tetap bertaruh The Fed memangkas suku bunga bulan ini, menjaga daya tarik logam mulia non-bunga meski Dolar relatif kuat.
Ke depan, fokus Pasar tertuju pada komentar pejabat The Fed, dinamika Dolar, dan aliran ke instrumen berbasis Perak/Emas. Secara struktur, latar 2025 masih konstruktif: Perak sempat menembus level tertinggi 13 tahun pada pertengahan tahun, ditopang defisit pasokan dan permintaan industri (termasuk surya dan elektronik). Selama Dolar tidak menguat tajam dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter terjaga, ruang kenaikan tetap terbuka—meski risiko aksi ambil untung jangka pendek perlu diwaspadai. (Arl)
Sumber : newsmaker.id