Dolar Australia (AUD) menguat terhadap Dolar AS (USD) pagi ini setelah data inflasi terbaru dari TD Securities-Melbourne Institute (TD-MI) menunjukkan lonjakan harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan. Indeks inflasi bulanan naik 0,4% pada September, berbalik dari penurunan 0,3% di bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi kini mencapai 3%, sedikit di atas batas atas target Reserve Bank of Australia (RBA) di kisaran 2-3%.
Kenaikan inflasi ini memicu spekulasi bahwa RBA mungkin mempertimbangkan kembali sikap hati-hatinya terhadap suku bunga. Meski dalam pertemuan bulan lalu RBA menahan suku bunga acuan di level 3,6%, bank sentral memperingatkan bahwa tekanan harga, terutama di sektor jasa, masih membandel. Pasar kini menantikan pidato para pejabat RBA minggu ini untuk mencari petunjuk arah kebijakan selanjutnya.
Analis memperkirakan jika tren inflasi ini berlanjut, peluang kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan bisa kembali menguat. Selain faktor domestik, pelemahan Dolar AS karena ketidakpastian politik dan penutupan pemerintahan juga memberi dorongan tambahan bagi AUD.
Dengan kombinasi data inflasi yang menguat dan sentimen global yang belum stabil, AUD saat ini mendapat momentum positif, setidaknya untuk jangka pendek, selama tidak ada kejutan dari arah kebijakan RBA. (az)
Sumber: newsmaker.id