Harga Perak (XAG/USD) menguat pada hari Rabu (1/10), bertahan di atas $47 per troy ounce- level tertinggi dalam 14 tahun—seiring naiknya permintaan aset lindung nilai. Reli Perak bergerak seirama dengan Emas yang menyentuh rekor US$3.895, dipacu pelemahan Dolar AS dan meningkatnya kehati-hatian akibat penutupan sebagian operasi Pemerintah AS. Kontrak Perak Desember sempat menguji area US$47,8 sebelum stabil di kisaran US$47,2–48,0.
Sentimen juga diperkuat data ketenagakerjaan yang lesu: laporan ADP menunjukkan penurunan pekerjaan sektor swasta pada September, mempertebal ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Prospek imbal hasil lebih rendah menaikkan daya tarik logam tanpa kupon seperti Perak, sementara Dolar yang melemah membuat harga lebih terjangkau bagi pembeli global, menambah dorongan beli dari sisi investasi sekaligus lindung nilai portofolio.
Ke depan, Pasar memantau kisaran US$47–49 sebagai area teknikal kunci; tembus bersih membuka peluang ke US$50, namun volatilitas tetap tinggi. Shutdown berpotensi menunda rilis data seperti nonfarm payrolls, sehingga memicu pergerakan tajam jangka pendek. Trader disarankan menerapkan strategi buy-on-dips dengan stop yang ketat, sembari waspada terhadap koreksi jika sinyal The Fed beralih hawkish atau Dolar berbalik menguat. (Arl)
Sumber : Newsmaker.id
