Indeks Dolar AS (DXY) bergerak sempit di 97,70–97,75 pada sesi Asia, mendatar setelah sempat bangkit dari terendah sepekan. Pasar kini menilai peluang dua kali pemangkasan suku bunga The Fed (Oktober & Desember), membuat Dolar tampak rapuh dan sulit melanjutkan rebound.
Sinyal pelemahan datang dari ADP: sektor swasta AS kehilangan 32 ribu pekerjaan pada September, terbesar sejak Maret 2023, sementara data Agustus direvisi dari +54 ribu menjadi -3 ribu. Di sisi lain, ISM manufaktur naik tipis ke 49,1 (dari 48,7) namun tetap kontraksi tujuh bulan beruntun—belum cukup menarik beli lanjutan pada USD.
Situasi makin menekan Dolar karena government shutdown berpotensi menunda rilis data kunci awal bulan—termasuk Nonfarm Payrolls. Dengan “blackout data” ini, arah USD jangka pendek akan lebih bergantung pada pidato pejabat FOMC dan perubahan sentimen risiko Pasar.(ads)
Sumber: Newsmaker.id