Harga Perak (XAG/USD) menguat pada Rabu (1/10), bertahan di atas $47 per troy ounce dan menandai level tertinggi dalam 14 tahun terakhir seiring reli logam mulia. Kontrak Perak Comex Desember terakhir diperdagangkan di kisaran $47,2–48,0 setelah sempat menyentuh puncak intraday di atas $47,8. Penguatan terjadi beriringan dengan lonjakan Emas ke rekor baru dan meningkatnya minat lindung nilai. Level ini terakhir terlihat pada 2011 ketika reli pasokan-ketat mendorong harga secara tajam.
Pendorong utama berasal dari melemahnya Dolar AS dan penurunan imbal hasil Obligasi setelah Pemerintah AS resmi mengalami shutdown, yang berpotensi menunda rilis data ekonomi utama seperti nonfarm payrolls. Ketidakpastian ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Oktober, sehingga meningkatkan daya tarik aset tanpa imbal hasil seperti Perak. Selain itu, sentimen risk-off di Pasar ekuitas membuat investor meningkatkan alokasi ke logam mulia sebagai perlindungan portofolio.
Ke depan, pelaku Pasar memantau rentang $47–U$49 sebagai area resistensi psikologis, dengan peluang reli berlanjut bila Dolar tetap tertekan dan data tenaga kerja kembali melemah. Namun volatilitas masih tinggi; koreksi cepat dapat terjadi jika pejabat The Fed memberi sinyal hawkish atau kebuntuan anggaran segera berakhir. Bagi trader, pendekatan buy-on-dips dengan disiplin manajemen risiko tetap disarankan dalam fase harga yang sensitif terhadap berita. (Arl)
Sumber : Newsmaker.id
