Harga Perak (XAG/USD) menguat lebih dari 1% dan sempat menyentuh level tertinggi baru di $47,57 per troy ounce pada awal sesi Asia hari Rabu(1/10). Saat berita ini ditulis, Perak masih stabil di kisaran $47,15, didorong oleh melemahnya Dolar AS dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang semakin kuat.
Data ketenagakerjaan terbaru dari AS menunjukkan Pasar tenaga kerja mulai melambat. Meski jumlah lowongan kerja naik tipis dari 7,21 juta ke 7,23 juta, tingkat perekrutan justru turun ke level terendah sejak Juni 2024, yaitu 3,2%. Hal ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.
Dolar AS yang melemah semakin memperkuat posisi Perak di mata investor. Berdasarkan alat prediksi CME FedWatch, Pasar kini menilai peluang 97% The Fed akan memotong suku bunga pada Oktober, dan 76% kemungkinan ada pemotongan lanjutan pada Desember. Dalam situasi seperti ini, Perak sebagai aset non-bunga kembali jadi incaran. (az)
Sumber: Newsmaker.id