Harga Emas terus naik dan kini mendekati rekor tertingginya, di tengah kekhawatiran akan kemungkinan penutupan pemerintahan (shutdown) di Amerika Serikat. Emas spot diperdagangkan di sekitar $3.865 per ons pada Rabu pagi waktu Singapura, hanya selisih kurang dari $10 dari rekor yang dicetak hari Selasa.
Lonjakan harga Emas ini terjadi karena investor mencari aset aman di tengah ketidakpastian. Sejauh ini, harga Emas sudah naik lebih dari 47% sepanjang tahun 2025, menjadikannya kenaikan tahunan terbesar sejak 1979. Kenaikan ini didorong oleh pembelian besar-besaran dari bank sentral dan meningkatnya minat terhadap ETF berbasis Emas.
Kondisi politik di Washington juga jadi sorotan. Jika sampai tengah malam waktu setempat tidak ada kesepakatan antara Demokrat dan Republik untuk pendanaan Pemerintah, maka shutdown pertama dalam hampir tujuh tahun bisa terjadi. Ini berpotensi menunda data ekonomi penting seperti laporan ketenagakerjaan AS yang dijadwalkan Jumat.
Sementara itu, pernyataan pejabat bank sentral AS menambah ketidakpastian. Presiden The Fed Boston, Susan Collins, menyebut pemotongan suku bunga tambahan mungkin diperlukan karena Pasar tenaga kerja melemah. Namun, ada juga peringatan soal tekanan inflasi yang masih mengintai. Kondisi ini membuat investor makin tertarik pada Emas sebagai pelindung nilai.(ads)
Source: Bloomberg.com