Harga Minyak ditutup merosot 3% pada hari Senin (29/9) seiring rencana OPEC+ untuk meningkatkan produksi Minyak lagi pada bulan November dan dimulainya kembali ekspor Minyak oleh wilayah Kurdistan Irak melalui Turki yang meningkatkan prospek pasokan global.
Harga Minyak mentah Brent turun $2,16, atau 3,1%, menjadi $67,97 per barel pada pukul 11.33 ET (15.33 GMT) setelah mencapai level tertinggi sejak 31 Juli pada hari Jumat. Minyak mentah West Texas Intermediate AS turun $2,27, atau 3,45%, menjadi $63,45.
OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen sekutunya, akan bertemu pada hari Minggu dan kemungkinan akan mengonfirmasi peningkatan produksi setidaknya 137.000 barel per hari pada bulan November untuk mendapatkan pangsa Pasar, menurut tiga sumber.
OPEC+ telah memompa hampir 500.000 barel per hari lebih rendah dari targetnya.
Minyak mentah mengalir melalui pipa dari wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara ke Turki pada hari Sabtu untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun, kata Kementerian Perminyakan Irak.
Aliran Minyak mentah dari Kurdistan ke pelabuhan Ceyhan di Turki mencapai 150.000-160.000 barel per hari, dua sumber industri mengatakan kepada Reuters.
Pemulihan produksi ini pada akhirnya diharapkan akan membawa hingga 230.000 barel per hari Minyak mentah kembali ke Pasar internasional.
Pekan lalu, harga kedua patokan Minyak mentah naik lebih dari 4% setelah serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia mengganggu ekspor bahan bakar negara itu. (Arl)
Sumber: Reuters.com
