Harga Perak melemah di bawah $45 per ons pada perdagangan Jumat, terkoreksi dari level tertinggi 14 tahun. Penguatan Dolar AS setelah rilis data ekonomi yang solid menekan logam mulia ini, sekaligus meredam spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih agresif.
Data terbaru menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS turun menjadi 218 ribu, menandakan Pasar tenaga kerja masih tangguh. Selain itu, pertumbuhan PDB kuartal kedua direvisi lebih tinggi menjadi 3,8% secara tahunan, laju tercepat dalam hampir dua tahun. Kondisi ini membuat Pasar hanya memperkirakan pemangkasan suku bunga seperempat poin pada Oktober, dengan total ruang pelonggaran tahun ini semakin menyempit.
Meski terkoreksi, harga Perak masih mencatat kenaikan sekitar 4% sepanjang pekan ini. Dorongan kuat datang dari permintaan industri, terutama sektor panel surya dan elektronik, di mana Perak sulit digantikan oleh material lain.
Dari sisi pasokan, produksi Perak tidak bisa cepat menyesuaikan dengan lonjakan harga. Gangguan pada smelter dan pusat pemrosesan di beberapa wilayah juga memperketat ketersediaan Perak rafinasi, menurunkan pasokan jangka pendek, serta mengerek premi untuk pengiriman cepat.(ads)
Source: newsmaker.id
