Dolar AS mengonsolidasikan penguatannya terhadap mata uang utama pada hari Jumat (26/9), didorong oleh serangkaian rilis data makroekonomi AS yang positif. USD Index, yang mengukur nilai Greenback terhadap sekeranjang mata uang, diperdagangkan tepat di bawah level tertinggi tiga minggu di 98,60, dengan koreksi ke bawah tertahan di 98,30, berada di jalur untuk kenaikan mingguan sekitar 0,85%.
Departemen Perdagangan AS merevisi pertumbuhan PDB kuartal kedua menjadi 3,9% dari estimasi sebelumnya 3,3%, naik dari kontraksi 0,5% pada kuartal pertama. Selain itu, klaim pengangguran AS turun ke level terendah sejak Juli, dan pesanan barang tahan lama (Durable Goods Orders) meningkat secara tak terduga.
Data tersebut menekan ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga segera oleh Federal Reserve, meskipun beberapa anggota komite bank sentral menyoroti perbedaan pandangan terkait arah kebijakan moneter jangka pendek.
Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee menyuarakan kekhawatiran terhadap penurunan suku bunga yang terlalu cepat hanya berdasarkan pertumbuhan tenaga kerja. Presiden The Fed San Francisco Mary Daly terbuka pada kemungkinan “sedikit” pemangkasan tambahan, sementara pejabat baru Stephen Miran tetap mendesak adanya pemangkasan jumbo bulan depan.
Dalam konteks ini, investor menanti data Indeks Harga PCE AS untuk mencari petunjuk lebih lanjut soal arah kebijakan suku bunga. Inflasi utama (headline) diperkirakan naik menjadi 2,7% yoy dari 2,6% di Juli, sementara inflasi inti diperkirakan tetap di 2,9%.(yds)
Sumber: FXStreet