Dolar AS naik tipis pada Rabu (24/9) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati terkait pelonggaran lebih lanjut, sementara euro gagal memanfaatkan sentimen positif terkait Ukraina. Pada 03:50 ET (07:50 GMT), Indeks Dolar yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama naik 0,2% ke 97,080, bangkit dari pelemahan sebelumnya.
Powell tetap berhati-hati
Dalam pidatonya di Greater Providence Chamber of Commerce, Rhode Island, Selasa, Powell menegaskan kembali sikap hati-hati terhadap pelonggaran lebih lanjut, menyebut bank sentral berada dalam “situasi menantang”: risiko inflasi yang bisa naik lebih cepat dari perkiraan bersamaan dengan lemahnya pertumbuhan lapangan kerja.
Ia tidak memberi isyarat waktu pemangkasan suku bunga berikutnya, menekankan risiko memotong terlalu cepat (memicu lonjakan inflasi) atau terlalu lambat (memicu kenaikan pengangguran).
The Fed memangkas suku bunga awal bulan ini untuk pertama kalinya tahun ini, dan Pasar menilai akan ada pemangkasan seperempat poin pada dua pertemuan tersisa tahun ini. Analis ING menilai nada Powell masih lebih hawkish dibanding kesepakatan FOMC (median Dot Plot).
Di Eropa, pasangan EUR/USD turun 0,2% ke 1,1794, meski ada komentar lebih positif dari Presiden AS Donald Trump tentang posisi Ukraina dalam perang dengan Rusia.
Pasangan GBP/USD melemah 0,3% ke 1,3487, mendekati level terendah dua minggu pekan lalu.
Di tempat lain, pasangan USD/JPY naik 0,3% ke 148,10. BoJ menahan kebijakan pekan lalu, namun sejumlah sinyal hawkish memicu spekulasi Pasar akan percepatan kenaikan suku bunga.(yds)
Sumber: investing.com