Indeks Dolar naik di atas 97,3 pada Rabu, memutus penurunan dua hari. Penguatan datang setelah Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan nada hati-hati soal pelonggaran kebijakan lanjutan. Ia menegaskan jalur pemangkasan suku bunga masih belum pasti karena bank sentral harus menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan Pasar kerja yang melemah.
Powell juga menilai dampak Tarif terhadap harga sejauh ini berada di sisi bawah ekspektasi, membuka ruang bagi kebijakan yang kurang ketat bila diperlukan. Di sisi lain, Gubernur baru The Fed Stephen Miran—yang mendorong pemangkasan 50 bps pada pertemuan pekan lalu—memperingatkan risiko The Fed meremehkan tingkat pengetatan sehingga mengancam lapangan kerja jika tidak bertindak lebih berani.
Bagi Pasar, pesan utamanya: The Fed tetap data-dependent. Itu sebabnya fokus kini beralih ke rilis indeks PCE—ukuran inflasi favorit The Fed—untuk mencari sinyal tambahan arah suku bunga. Data PCE yang melunak bisa menekan Dolar kembali, sedangkan angka yang panas berpotensi memperpanjang reli greenback.
Secara taktis, Penguatan Dolar menekan aset berisiko dan komoditas sensitif suku bunga, sementara imbal hasil Obligasi AS cenderung ditopang oleh ekspektasi kebijakan yang lebih hati-hati. Investor masih menunggu konfirmasi dari data makro berikutnya sebelum meningkatkan posisi arah tren baru.(ads)
Sumber: Newsmaker.id