Harga Minyak dunia naik pada hari Selasa, dipicu kekhawatiran gangguan pasokan akibat eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Brent naik $1,12 menjadi $69,27 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik $1,77 menjadi $65,78 per barel.
Kenaikan ini juga didorong oleh spekulasi Pasar terkait data pekerjaan AS yang akan datang, yang dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga dan permintaan energi. Musim puncak perjalanan musim panas AS telah berakhir setelah libur Hari Buruh, menandai akhir periode permintaan tinggi di Pasar bahan bakar terbesar di dunia.
Di sisi pasokan, serangan drone Ukraina menutup fasilitas yang setara dengan 17% kapasitas pengolahan Minyak Rusia, atau sekitar 1,1 juta barel per hari. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan di tengah konflik yang masih berlangsung.
Investor kini menantikan pertemuan OPEC+ pada 7 September untuk mendapatkan petunjuk tentang rencana produksi masa depan. Para analis memperkirakan OPEC+ tidak akan memangkas pemotongan secara sukarela sekitar 1,65 juta barel per hari, yang selama ini menopang harga Minyak tetap di kisaran $60 per barel.
Meski begitu, analis khawatir harga Minyak bisa turun ke rata-rata $55 per barel pada kuartal terakhir tahun ini sebelum OPEC+ kembali menstabilkan Pasar. Sementara itu, data tenaga kerja AS yang akan dirilis pekan ini akan menjadi perhatian Pasar karena bisa memperkuat kemungkinan pelonggaran moneter.(ayu)
Sumber: newsmaker.id
