Harga Emas naik ke rekor sepanjang masa (ATH) pada Selasa (2/9), yang memperpanjang reli ke hari keenam berkat Dolar yang lebih lemah dan meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga AS bulan ini.
Harga Emas spot naik 0,5% menjadi $3.493,99 per ons pada 03:48 GMT, setelah sempat menyentuh rekor $3.508,50 di awal sesi. Kontrak berjangka Emas AS pengiriman Desember naik 1,4% ke $3.564,40.
Sementara kata Kyle Rodda, analis Pasar keuangan di Capital.com “Implikasi dari latar belakang ekonomi yang melemah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga AS mendorong logam mulia,”. “Faktor lain adalah krisis kepercayaan yang terus memburuk pada aset berdenominasi Dolar akibat serangan Presiden AS Donald Trump terhadap independensi The Fed.”
Trump selama berbulan-bulan mengkritik The Fed dan ketuanya, Jerome Powell, karena tidak menurunkan suku bunga, dan baru-baru ini menyorot Powell terkait renovasi mahal kantor pusat bank sentral di Washington. Pada Senin, Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan The Fed bersifat dan seharusnya independen, namun menilai bank sentral “membuat banyak kesalahan” dan membela hak Trump untuk memecat Gubernur The Fed Lisa Cook atas tuduhan penipuan hipotek.
Menurut alat CME FedWatch, pelaku Pasar kini mempric-ing peluang 90% pemangkasan 25 bps pada 17 September. Ekspektasi pemangkasan dan kekhawatiran atas independensi The Fed menekan Dolar AS (DXY) yang terpuruk dekat level terendah lebih dari sebulan, membuat Emas lebih murah bagi pembeli luar negeri. Data Jumat lalu menunjukkan PCE AS naik 0,2% m/m dan 2,6% y/y, sesuai ekspektasi.
Investor kini menanti data non-farm payrolls AS pada Jumat untuk menentukan besaran pemangkasan suku bunga akhir bulan ini.
Di tempat lain, Perak spot naik 0,1% ke $40,71 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak September 2011 pada sesi sebelumnya.(yds)
Sumber: Reuters
