Harga Emas bergerak stabil pada Senin memasuki sesi US, dengan Dolar menguat tetapi imbal hasil Obligasi Pemerintah melemah seiring Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan sekelompok pemimpin Eropa menuju Gedung Putih setelah pertemuan puncak antara Amerika Serikat dan Rusia pada hari Jumat. Pertemuan tersebut berakhir dengan desakan Presiden AS Donald Trump agar Ukraina menyerahkan wilayahnya kepada Rusia dengan imbalan perdamaian.
Prospek yang tidak pasti mengenai hasil pertemuan Gedung Putih membuat pembeli aset safe haven enggan berinvestasi, sementara inflasi AS terus berada di atas target 2% Federal Reserve, yang mengurangi ekspektasi Pasar terhadap penurunan suku bunga oleh bank sentral pada bulan September. CME FedWatch Tool kini memperkirakan probabilitas 82,9% bahwa bank sentral akan mengakhiri rapat komite kebijakannya pada 17 September dengan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, turun dari 85,4% pada hari Jumat.
Emas masih tertahan di dekat titik tengah kisaran yang telah berlaku selama berbulan-bulan, karena para pedagang menunggu pemicu berikutnya—potensi penurunan suku bunga AS atau kembali fokus pada kenaikan utang AS yang mendukung permintaan aset berwujud dan alternatif. Perhatian juga tertuju pada pertemuan puncak tahunan Jackson Hole yang dimulai Kamis, serta pertemuan hari ini di Washington.
Dolar menguat lebih awal, dengan indeks Dolar ICE terakhir terlihat naik 0,22 poin menjadi 98,07. Imbal hasil Obligasi Treasury turun, menurunkan biaya penyimpanan Emas. Obligasi dua tahun AS terakhir terlihat memberikan imbal hasil 3,755%, turun 0,8 basis poin, sementara imbal hasil Obligasi 10 tahun turun 0,6 poin menjadi 4,315%. Saat berita ini ditulis, harga Emas bergerak di area $3,337 / Troy ons.(ayu)
Sumber: newsmaker.id
