Harga Emas berjangka bergerak datar di sekitar level $3.351,40 per troy ounce pada Kamis (31/07), saat Pasar masih mencerna keputusan Federal Reserve yang menahan suku bunga acuan. Dalam catatan analis dari Sucden Financial, pergerakan Emas cenderung stagnan setelah sesi sebelumnya mengalami penurunan, menyusul pernyataan The Fed yang menyebutkan risiko inflasi akibat ketidakpastian Tarif sebagai alasan utama untuk mempertahankan suku bunga.
Keputusan The Fed untuk tetap mempertahankan suku bunga mencerminkan sikap hati-hati dalam menghadapi kondisi global yang penuh tekanan, terutama dari sisi perdagangan. Namun, tingkat suku bunga yang tinggi dalam jangka waktu lebih lama biasanya berdampak negatif terhadap logam mulia seperti Emas, yang tidak memberikan imbal hasil (non-interest bearing).
Selain itu, Penguatan signifikan Dolar AS dalam sepekan terakhir turut memberikan tekanan tambahan pada harga Emas. Dolar yang lebih kuat membuat harga Emas menjadi lebih mahal bagi pembeli internasional, karena Emas diperdagangkan dalam denominasi Dolar. Hal ini mengurangi daya tarik Emas sebagai aset lindung nilai atau safe haven, terutama dalam kondisi Pasar yang sedang tidak pasti.
Analis menilai bahwa selama Dolar tetap kuat dan The Fed belum memberi sinyal pelonggaran kebijakan moneter, pergerakan harga Emas kemungkinan akan tetap terbatas. Investor kini menanti data inflasi dan arah kebijakan berikutnya untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait prospek harga Emas dalam jangka menengah.(ayu)
Sumber: newsmaker.id
