PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit – Dalam lanskap pasar global yang selalu berubah, Pelemahan Dolar dan Penurunan Sterling. Perkembangan terbaru dalam dolar AS dan pound Inggris sekali lagi menyoroti dinamika rumit yang sedang berlangsung.
Dolar Melangkah Mundur
Dolar AS, setelah mencapai puncak dua bulan, telah mundur dari posisi tinggi tersebut pada awal perdagangan Eropa. Meskipun ada penurunan kecil, greenback tetap berada dalam posisi untuk mengamankan kemenangan kelima berturut-turut dalam seminggu. Streak yang mengesankan ini terjadi di tengah ekonomi AS yang kuat, yang meningkatkan harapan atas suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pada pukul 03:20 ET (07:20 GMT), Indeks Dolar, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, mencatat penurunan 0,2%, berada pada 103,290. Indeks ini sempat mencapai puncak tertinggi 103,59 dalam sesi perdagangan sebelumnya. Penarikan ini dapat diatribusikan pada pengambilan keuntungan, yang dipicu oleh sentimen risiko positif yang ditingkatkan oleh janji People’s Bank of China untuk menginject likuiditas tambahan, yang memperkuat pemulihan ekonomi yang sedang berjuang di negara tersebut.
Pelemahan Sterling Akibat Penjualan Ritel Lemah
Seiring dengan penyesuaian dolar, pound Inggris, yang digambarkan oleh GBP/USD, mengalami kontraksi sebesar 0,3%, berakhir di angka 1,2712. Penurunan ini menyusul rilis data penjualan ritel yang mengecewakan dari Inggris. Penjualan ritel di Inggris anjlok lebih dari perkiraan pada bulan Juli, turun 1,2% dibandingkan Juni dan merosot 3,2% secara tahunan.
Pelemahan dalam penjualan ritel dapat diatribusikan pada berbagai faktor, termasuk inflasi yang tinggi yang berkelanjutan, serangkaian kenaikan suku bunga, dan kondisi cuaca yang tidak menguntungkan selama bulan tersebut. Dampak dari gabungan elemen-elemen ini terasa nyata, terutama di sektor supermarket, di mana penjualan pakaian dan makanan stagnan. Bahkan penjualan toko departemen dan barang rumah tangga mengalami penurunan yang signifikan.
Sentimen Pasar dan Kebijakan Moneter
Sentimen pasar tetap tangguh, ditingkatkan oleh data yang menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS yang turun melebihi proyeksi, menggarisbawahi ketahanan pasar tenaga kerja. Hal ini memberikan ruang gerak yang lebih baik bagi Federal Reserve AS untuk menjaga laju kenaikan suku bunga yang terus berlanjut. Menit yang baru-baru ini diungkapkan dari pertemuan Juli Fed mengindikasikan konsensus yang ada di kalangan para pembuat kebijakan dalam mendukung kenaikan suku bunga yang lebih tinggi guna mengatasi inflasi yang persisten.
Melihat ke Depan
Sementara euro mengalami penurunan marginil, sterling tergelincir akibat penjualan ritel yang lemah, dan yuan mendapat dukungan dari penjualan dolar dan penetapan titik tengah yang kuat. Para peserta pasar dengan cermat mengamati rilis data inflasi Eurozone yang akan datang. Selain itu, prospek kekuatan yen dan kemungkinan Bank of Japan yang lebih ketat dalam kebijakan moneter menciptakan ketidakpastian bagi pasangan USD/JPY.
Saat minggu berjalan, perkembangan ini berfungsi sebagai pengingat akan keterkaitan rumit pasar global, di mana indikator ekonomi, kebijakan bank sentral, dan sentimen yang berubah-ubah mengatur pergerakan mata uang dan aset. Meskipun ketidakpastian masih ada, para investor dan analis siap untuk menguraikan dan merespons narasi yang terus berkembang dalam dunia keuangan.
lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung
best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf
pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, Bestprofit futures, pt best profit futures
PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG